Kunci Mendapatkan Pertolongan dan Kemenangan Dari Musuh Islam Sungguh umat ini telah ditimpa semenjak lebih dari setengah abad yang lalu oleh bencana yang membinasakan, dan kebanyakan sebab ditimpanya musibah ini adalah dikarenakan lalainya kaum muslimin dari sebab-sebab bencana dan malapetaka ini. Alloh Azza wa Jalla berfirman : “Katakanlah, (musibah) itu adalah dari diri kalian sendiri” dan firman-Nya : “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu Maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” Seandainya umat kita, pemimpin dan rakyatnya, mentadabburi Kitabullah, mengamalkan hukum-hukum dan hikmahnya, niscaya mereka akan mampu mengambil sebab-sebab pertolongan dari musuh-musuh mereka dan mereka akan mengetahui sunnatullah atas makhluk-Nya yang tidak akan berubah dan berganti seiring dengan perubahan waktu dan pergiliran zaman. Upaya mendapatkan pertolongan dari musuh-musuh Alloh sebagaimana terdapat di dalam Kitabullah adalah banyak sekali. Diantaranya adalah : Pertama : Tauhid, Iman dan Amal Shalih Sebagaimana dalam firman Alloh Subhanahu wa Ta’ala : “Dan Allah Telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang shaleh bahwa dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana dia Telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang Telah diridhai-Nya untuk mereka, dan dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. ” Kedua : Barangsiapa yang menolong agama Alloh niscaya Alloh akan menolongnya Menolong agama Alloh adalah dengan cara menegakkan syariat-syariat-Nya, ittiba’ (menauladani) petunjuk Nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi wa Salam, mewujudkan ubudiyah hanyalah milik Alloh, menghidupkan sunnah-sunnah Nabi dan mematikan serta menumpas bid’ah-bid’ah dengan cara amar ma’ruf nahi munkar dan jihad melawan musuh-musuh Alloh di manapun mereka berada. Menolong agama Alloh adalah dengan mentaati Alloh dan Rasul-Nya, melaksanakan segala perintah Alloh dan Rasul-Nya dan menjauhi segala larangan Alloh dan Rasul-Nya. Alloh Ta’ala berfirman : “Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa” Dan barangsiapa yang diberi pertolongan oleh Alloh, maka tiada seorangpun yang dapat mengalahkannya. Alloh Ta’ala berfirman : “Jika Allah menolong kamu, Maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (Tidak memberi pertolongan), Maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu?” Ketiga : Kesabaran dan Ketakwaan merupakan sebab pertolongan dan kemenangan dari Alloh Alloh telah berjanji kepada orang yang bersabar dan bertakwa dengan pertolongan, kemantapan dan kemenangan serta mementalkan tipu muslihat musuh-musuhnya. Alloh Ta’ala berfirman : “Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda. Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai khabar gembira bagi (kemenangan)mu” Dan firman-Nya : “jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda : “Ketahuilah, sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan, dan pertolongan itu bersama kesabaran, dan bersama kesulitan itu ada kemudahan.” Keempat : Setiap orang yang teraniaya dijanjikan pertolongan oleh Alloh, apalagi jika ia seorang mukmin yang bertakwa Dan demikianlah, bahwa kezhaliman itu adalah kegelapan dan Alloh telah mengharamkan kezhaliman atas diri-Nya dan Ia jadikan haram pula atas makhluk-Nya. Ia perintahkan untuk menolong orang yang mazhlum (teraniaya) dan Ia jadikan do’anya mustajab yang tidak ada antara dirinya dan diri Alloh hijab (pembatas). Alloh Ta’ala berfirman : “Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, Karena Sesungguhnya mereka Telah dianiaya. dan Sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu” dan Alloh Ta’ala berfirman : “Demikianlah, dan barangsiapa membalas seimbang dengan penganiayaan yang pernah ia derita Kemudian ia dianiaya (lagi), pasti Allah akan menolongnya.” Telah warid (datang) juga bahwasanya, sesungguhnya Alloh pada hari kiamat mengqishash kambing bertanduk yang menanduk kambing tidak bertanduk. Kelima : Para penganut agama yang haq dijanjikan dengan pertolongan Alloh Alloh Ta’ala berfirman : “Dia-lah yang mengutus rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama walaupun orang musyrik benci”. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda : “Sungguh urusan ini akan benar-benar mencapai apa yang dicapai siang dan malam. Dan tidaklah tersisa sebuah rumahpun di desa atau di dusun terpencil melainkan Alloh masukkan agama ini ke dalamnya, memuliakan yang mulia dan menghinakan yang hina, mulia dengan kemulian Islam dan hina dengan kehinaan kekufuran.” Dan janji ini termaktub di dalam Kitabullah dan di atas lisan Rasulullah, janji Alloh takkan meleset karena Alloh takkan menyelisihi janjinya. Keenam : Perselisihan merupakan sebab kelemahan dan kehinaan Seandainya umat ini bersatu di atas kalimat tauhid dan mempersatukan kalimatnya, berpegang teguh dengan tali (agama) Alloh, berjihad memerangi musuh-musuhnya dalam rangka meninggikan kalimat Alloh dan menegakkan tauhid hanya semata untuk Alloh serta membatalkan kesyirikan, maka niscaya Alloh pasti menolong mereka. Alloh Ta’ala berfirman : “janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” Ketujuh : I’dad (persiapan) menghadapi peperangan secara madiyah (materil) dan ma’nawiyah (spirituil) Demikianlah, mengambil sebab-sebab merupakan sunnah nabawiyah yang para nabi mensunnahkannya beserta kejujuran dan tawakkal mereka yang amat sangat. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam menampakkan antara kedua baju zirahnya pada salah satu pertempurannya, dan beliau saat itu memakai topi baja, dan sebagian sahabat beliau menggunakan baju zirah yang lengkap, dan hal ini semua tidaklah menafikan tawakal kepada Alloh. Alloh Ta’ala berfirman : “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang”, dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam telah mentafsirkan ayat di atas dengan sabdanya : “Ketahuilah, sesungguhnya kekuatan itu adalah melempar tombak, ketahuilah, sesungguhnya kekuatan itu adalah melempar tombak” Semoga Alloh Ta’ala memberikan kita taufiq untuk mengambil sebab-sebab datangnya pertolongan dari yahudi dan seluruh musuh-musuh Islam, yang mana pada hari itu kaum mukminin bersuka cita akan pertolongan Alloh...[Disarikan dari artikel yang berjudul Ma’aalimu al-Ihtidaa` fi ‘Awaamilin Nashri ‘alal A’daa`, tulisan redaksi Majalah al-Asholah, no. 30, th. V, hal. 80-83.] |
ISLAMIC
MEDIA |